Sumber: Pinterest |
Banyak orang yang mengaku "pingin kuliah ke luar negeri", tapi ngga semua orang mampu untuk mengeksekusi keinginannya tersebut. Buat aku pribadi, emang ngga mudah sih hehe. Dan yang pasti... perlu komitmen yang kuat. Aku sendiri, sudah membangun mimpi ini sejak kurang lebih 10 tahun yang lalu hehe, berusaha untuk cari berbagai info dari A-Z, tapi masih mengganggap kalau kuliah ke luar negeri itu penuh tantangan bahkan dari hal paling sepele: mengumpulkan niat! Tapi tenang aja, kalo kita berusaha terus, insya Allah bisa. Pokoknya prinsip aku sihh...jangan takut buat bermimpi besar selama kita punya Tuhan Yang Maha Besar :)
Hmm, meskipun banyak hal yang masih belum aku tau, aku pingin sedikit berbagi tips berdasarkan pengalaman aku pribadi untuk kuliah ke luar negeri. Ada beberapa orang yang tanya ke aku, gimana sih caranya dapat LoA? Selain itu, aku juga cukup yakin di luar sana masih banyak yang bingung, termasuk aku pun dulu gitu, pingin kuliah tapi bingung harus mulai darimana.
Oh iyaa bentar-bentar, LoA itu apa sihhh? LoA itu singkatan dari Letter of Acceptance alias surat dari kampus yang menyatakan bahwa seseorang/pelamar diterima sebagai mahasiswa di suatu kampus tertentuuu. Okedeh sekarang langsung mulai aja ya ke tipsnya:
1. PILIH NEGARA/PILIH KAMPUS/PILIH JURUSAN
Menurutku ini hal paling dasar sih. Kita harus tau mau belajar apa, apakah mau belajar seni? Belajar bisnis? Atau apa? Intinya, minimal kita udah punya gambaran mau ambil konsentrasi di bidang apa. Misalnya nih, aku mau ambil konsentrasi di bidang Akuntansi Manajemen, Auditing, atau Bisnis. Terus aku browsing2 nih, googling, kira-kira kampus yang oke untuk jurusan akuntansi dimana sih? Lalu kita buat list kampusnya apa aja. Kita juga bisa pakai list yang ada di QS University Rankings (list ranking universitas di seluruh dunia).
Kebetulan jurusan aku ini mainstream ya, jadi hampir di semua kampus di setiap negara ada deh. Supaya mempermudah, perlu dikerucutkan. Maksudnya, diantara beberapa benua yang ada di dunia, pilih, prioritas benua yang dicita-citakan itu apa? Kalau aku lebih suka di Eropa atau Australia. Tanpa alasan, emang suka aja. Kalian juga bisa kok sortir negara atau benua ini berdasarkan banyaknya jumlah beasiswa yang tersedia (kalau emang ngincernya pake beasiswa, kalo mau dana pribadi sih bebas bebas aja kali ya). Abis itu, kita bisa liat-liat kurikulumnya, kira-kira mata kuliahnya cocok ngga sama yang kamu pingin? Kira-kira durasi studinya sesuai ngga sama yang kamu mau?
Mungkin untuk teman-teman yang mau ambil master, udah lebih punya gambaran pingin ambil jurusan apa. Tapi kalau masih S1, biasanya masih bingung mau ambil jurusannya apa. Jadi, pilih negara duluan kaya gini juga bisa diterapkan buat teman-teman yang masih bingung mau ambil jurusan apa. Kalau kita belum tau mau ambil jurusan apa, minimal kita udah tau pingin ke kampus mana (misal pingin ke Harvard) atau minimal kita udah tau pingin ke negara/benua apa (misal pingin ke Inggris).
Optimis itu sangat baikkkk, tapi aku pribadi, karena berbagai pertimbangan (seperti dana, kemampuan, waktu?, ya pokoknya banyak pertimbangan deh), aku jadinya sekarang kuliah di Italia. Meskipun begituuu, aku juga ngga nyesel sama sekali dan malah seneng (dan bersyukur banget pastinya) bisa kuliah di kampus yang sekarang. Berdasarkan pengalaman pribadi jugaa, dulu aku pingiiiiiiiiiin banget ke Harvard. Banyak juga mahasiswa Indonesia di sana, artinya kita sebagai orang Indonesia mampu dong? Tapi setelah ngeliat perjalanan panjang dan perjuangan untuk ke Harvard, hmm aku ngerasa lebih efektif dan efisien kalau aku mencoba ke kampus-kampus lain. Salah satu faktornya seperti skor TOEFL IBT, pengalaman dan prestasiku juga yaaa... pas-pasan. Bukan nggak mungkin masuk Harvard, sangat mungkin dan sangat worth untuk dicoba, tapi mentalku tempe huhuhu (ini nggak patut ditiru!). Harus semangat ya! Tapi memang ada beberapa faktor yang pada akhirnya membuat aku memilih jalan ke yang laiiinn.
Oke, kalian bisa bikin list kaya gini.
Contoh:
- List Kampus Impian Wini Yunisa -
Benua: Eropa
1. Université Paris 1 (Prancis)
2. Université AIX Marseille (Prancis)
3. Université de Strasbourg (Prancis)
4. Università degli Studi di Siena (Italia)
5. Corvinus University of Budapest (Hungaria)
Benua Australia dan New Zealand:
1. The University of Melbourne
2. Monash University
3. University of New South Wales
4. Macquarie University
5. University of Auckland
Sebenarnya listnya lebih banyak dari ini tapi aku tulis sedikit aja supaya terlihat lebih sederhana. Lebih baik memang ditulis cukup banyak supaya ada banyak perbandingan.
2. CEK PERSYARATAN
Baca, baca, baca. Harus banyak baca pokoknya. Setelah kita buat list seperti di poin No.1 tadi, kita bisa mulai baca persyaratan masuknya apa aja. Biasanya lebih lengkap kalau kita cek di website kampusnya langsung. Contohnya The University of Melbourne (Unimelb), master jurusan akuntansi. Kita bisa langsung cari di Google dengan kata kunci "University of Melbourne Master Accounting Entry Requirements". Ulik website kampus itu, ambil informasi yang kira-kira diperlukan.
Pada umumnya, persyaratan untuk mendaftar ke kampus itu:
a. Language Requirements (IELTS/TOEFL/etc.)
b. Letter of Motivation
c. Letter of Recommendation
d. Degree Certificate and Transcript
e. CV
f. Registration Fee
g. GMAT/GRE
h. Passport/Identity Card
i. Other specific requirements (persyaratan lainnya tergantung kampus dan jurusan tersebut)
Informasi yang perlu kita gali dari setiap website kampus adalah detail dari setiap persyaratan. Misalnya, berapa sih skor minimal IELTS yang diperlukan untuk mendaftar ke Unimelb? (Kadang beda jurusan, persyaratan IELTS-nya juga beda). Berapa sih jumlah surat rekomendasi yang harus di-submit? Apakah ada template khusus untuk surat rekomendasi? Kalau mau masuk jurusan ini, harus punya kualifikasi/background pendidikan seperti apa sih?
Beberapa kampus juga nggak mengharuskan untuk melampirkan GMAT/GRE dan beberapa kampus pun ngga minta uang pendaftaran alias daftarnya gratis. Jadi kita harus benar-benar teliti membaca setiap persyaratan yang diperlukan.
3. MEMPERSIAPKAN DOKUMEN
Ini adalah proses yang paling panjang. Setelah kita mengecek setiap persyaratan kampus, kita harus set target. Berapa skor IELTS yang harus kita capai? Berapa lama kita harus belajar untuk persiapan IELTS? Berapa biaya yang harus dikeluarkan?
Pertama tentunya kita harus mempersiapkan diri untuk tes IELTS karena harga tesnya pun nggak murah, sekitar 2,7 juta (tahun 2018). Sertifikatnya pun hanya berlaku dua tahun, jadi ngga boleh disia-siakan banget kan? Kedua, kita harus siapkan surat motivasi dan CV yang terbaik dan menarik agar aplikasi kita diterima di kampus yang kita inginkan. Ini juga perlu merenung dan berpikir, bahkan lebih baik lagi kalau diperiksa oleh orang lain dulu sebelum kita submit. Ketiga, kita juga perlu persiapkan persyaratan lainnya, misal uang pendaftaran, atau GMAT/GRE yang katanya sih lebih susah daripada IELTS/TOEFL. Pastinya, kita harus mempersiapkan semuanya dengan matang, mulai menabung, belajar, bahkan mempersiapkan "cerita" di balik motivation letter dari jauh-jauh hari. Ada lagi, surat rekomendasi yang harus kita minta ke dosen atau atasan di kantor. Semua persiapan ini memerlukan modal secara finansial dan mental, pastinya butuh waktu juga.
Untuk mempersiapkan semua ini, kita harus banyak baca pengalaman orang lain, baca contoh-contoh surat motivasi punya orang lain supaya bisa belajar dari sana (inget, bukan untuk dijiplak ya!), kita juga harus banyak diskusi sama para alumni atau mahasiswa yang sudah berkuliah di luar negeri, bisa juga ikut mentoring gratis maupun berbayar dari berbagai bimbingan belajar atau agen persiapan kuliah ke luar negeri. Minimal banyak baca dan nonton youtube yang nyeritain pengalaman mereka untuk bisa mendapatkan LoA. Sekarang juga udah banyak webinar atau seminar yang membahas step-step kuliah ke luar negeri, infonya bisa kita dapatkan melalui sosial media, pokoknya yang gratisan juga banyakkk, yang penting mau usaha dulu aja okeyyy:) Oh iya, ada juga salah satu acara yang aku datangi dulu di tahun 2016 namanya EHEF (European Higher Education Festival). Ini adalah salah satu acara terbesar yang diadakan setiap tahun sama perwakilan Uni Eropa di Indonesia (bidang pendidikan tinggi).
4. KENALI CARA MENDAFTAR
Satu hal lain yang sangat wajib untuk diingat ketika berusaha untuk kuliah ke luar negeri: jangan khawatir kalau gagal, karena aku pun berkali-kali gagal! Tapi dari kegagalan itu aku juga jadi belajar, gimana supaya bisa berhasil kedepannya, pokoknya jangan nyerah deh, hehe. Kalau ada kemauan dan usaha, insya Allah ada jalan.
Kadang, beda kampus beda sistem pendaftaran. Misalnya, mayoritas universitas di Australia, perlu daftar melalui agen pendidikan tertentu (seperti SUN Education, AUG Study, dll). Beberapa kampus juga minta biaya pendaftaran (seperti Unimelb, biaya pendaftaran tahun 2019 itu sebesar 100 dollar Australia). Contoh lainnya, untuk mendaftar ke kampus di Prancis, kita perlu daftar lewat Campus France. Tapi ada juga beberapa negara dan atau kampus yang bisa daftar sendiri (lewat website kampusnya langsung), seperti kampusku sekarang di Italia.
Jadi, mengenal cara daftarnya pun penting😊 gimana cara tau daftarnya harus lewat agen atau engga? Balik lagi sih, banyak cari informasi. Setelah kita menentukan negara dan kampus, langkah selanjutnya yaaa… cari info gimana daftarnya, gituuu hehe.
Okedeh segini aja kali ya tipsnya, semoga bermanfaat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar