Sabtu, 18 Desember 2021

Kuliah Sambil Aupair, Emang Bisa Ya? (CeritaKuliah#4)

Desember 18, 2021 0 Comments


ultah para bocah waktu aupair di Italia

    
    
    Aupair sambil kuliah ini kayanya masih jadi perdebatan, antara bisa atau engganya. Selain itu, beda orang bisa beda perspektif juga, kan?
        Tahun 2018-2019 lalu, aku sempet ikut Aupair selama kurang lebih 9 bulan di daerah Île-de-France, Prancis. Setelah dua tahun berlalu, aku memutuskan untuk coba Aupair lagi, tapi dengan durasi yang lebih singkat, yaitu cuma 3 bulan. Kenapa? Karena aku Aupair sambil kuliah. Awalnya aku sempet ragu, bisa nggak ya Aupair sambil kuliah? Jadiii... aku coba dulu deh.
        Sebelumnya, selama di Prancis, aktivitasku cuma fokus Aupair. Aku berusaha untuk ikut partisipasi aktif di PPI Paris tapi rasanya susah banget bagi waktu. Makanya itu, yang bikin aku ragu, gimana lagi aupair sambil kuliah, dulu aja cuma ikut PPI susah bagi waktu. Apalagi ditambah sekarang selain kuliah, aku juga cukup aktif di dua organisasi lain, yaitu Kamar Pelajar dan PPI Italia.
        Jadi di sini, aku ga mau mutlak bilang "bisa" atau "ga bisa". Kuliah sambil aupair itu emang dua hal yang udah cukup menyita waktu. Ada berbagai pertanyaan dan pertimbangan untuk aupair sambil kuliah, aku rinci di bawah ini ya: 


> UANG SAKU AUPAIR ITU CUKUP NGGA SIH BUAT BIAYA KULIAH?

Pertama, aku mau tekankan dulu nih, Aupair itu bukan digaji, tapi dapatnya uang saku. Maksudnya, Aupair itu bukan pekerjaan dimana kita bisa dapet uang setara UMR. Kita dapat uang saku sekitar 70-100€ euro perminggu, jauh dari UMR negara-negara di Eropa. 


Tapi biaya kuliah di Eropa kan murah, bahkan gratis? Cukup dong?


Tergantung..... negara mana? Kota apa? Beda kampus, beda juga biaya kuliahnya.

 
Oke, aku ambil contoh Prancis dan Italia ya. Pengetahuan aku pun masih terbatas kok, jadi aku berbagi berdasarkan pengalaman aku selama di Prancis dan Italia aja ya. Kebetulan Prancis dan Italia ngga beda jauh. Tapi jujur, di Italia ini aku belum nemu Aupair dari Indonesia. Beberapa temenku sesama Aupair di Italia biasanya berstatus student. Kalaupun bukan student, biasanya Aupair ini berasal dari negara anggota Uni Eropa atau negara lain yang tidak memerlukan visa. Setahuku, di Indonesia juga belum ada visa khusus Aupair untuk Italia. 

Waktu aupair di Italia, aku dapat uang saku 100€ perminggu atau sekitar 400€ perbulan. Tahun 2018 lalu, aku dapat uang saku sebesar 70€ perminggu (dulu ini uang saku minimum di Prancis. Sekarang peraturannya udah berubah, minimal 80€ perminggu, sedangkan di Italia nggak ada aturannya, jadi bisa lebih rendah dari itu, bahkan ada yang cuma dapat 100€ perbulan). 

Uang saku ini udah bersih, maksudnya, sebagai Aupair, kita dikasih fasilitas tempat tinggal (biasanya kita tinggal di rumah bareng host family), dikasih makan, dan kebutuhan sehari-hari lainnya kaya perlengkapan dan peralatan mandi, dll. Beberapa host family pun ngasih liburan berbayar. Misalnya, selama libur musim panas atau musim dingin, biasanya host family suka berlibur ke luar kota atau luar negeri. Durasinya variatif, biasanya sih sekitar 1-2 minggu. Selama liburan itu, kita boleh ikut dan biayanya ditanggung host family, atau kita boleh tetap stay di rumah alias ngga ikut liburan tapi tetep dibayar. Ini juga tetep tergantung kesepakatan ya, ada juga host family yang ngebolehin kita stay di rumah tapi kita ngga dikasih uang saku.

Beberapa host family juga ada yang mau menanggung uang tiket pesawat Indo-Prancis PP atau sekali jalan. Ada juga beberapa host family yang mau menanggung uang pulsa, biaya kursus bahasa, dan atau uang transportasi. Balik lagi, ini semua juga tergantung kesepakatan kedua belah pihak (Aupair dan host family). Hostfamku juga menanggung tiket pesawat berangkat. Biasanya kesepakatan ini tertulis dalam kontrak seperti di gambar di bawah ini. 

Kontrak Aupair Prancis

Berhubung selama Aupair, kita ga perlu mikirin lagi biaya hidup seperti biaya makan dan tempat tinggal, (toh selama di sini kita tinggal sama hostfam dan dikasih makan juga kan), jadi menurutku, kuliah sambil Aupair ini cukup untuk biayain uang kuliah (bahkan masih ada sisa uang buat jajan hehe) terutama di Italia. Biaya kuliahku di Italia itu sekitar 700€ pertahun. Sedangkan di Prancis sekitar 4000€ pertahun untuk jenjang S2. Biaya kuliah ini juga variatif, tergantung kampusnya. Kalau kuliahnya di perguruan tinggi privat seperti grande école, Accademia di Belle Arti, dsb., cenderung lebih mahal. 

 

> GIMANA BAGI WAKTU ANTARA KULIAH DAN AUPAIR?

Menurutku, selain dari segi finansial, waktu juga jadi salah satu kunci bisa atau engga aupair sambil kuliah. Selain uang saku, kerjaan aupair itu variatif juga. Ada yang sibuk banget, ada yang engga. Misal, dalam sehari, kita kerja berapa jam? Apakah bentrok dengan jadwal kuliah atau engga? Ini juga tergantung kesepakatan kita dengan host family. 

Kalau kuliahnya masih online atau hibrid (online+offline), masih memungkinkan untuk aupair meskipun jadwal kuliahnya bentrok. Karena biasanya (terutama di Italia), dosennya itu ngerekam setiap sesi perkuliahan. Jadi kita bisa ngulang lagi kuliahnya lewat situs e-learning kampus.

Tapi kalau kuliahnya udah full offline, harus pertimbangin lagi. Apakah memungkinkan untuk skip kelas demi kerjaan? Kalau dosennya santai dan nggak ngabsen, bisa-bisa aja kok, bisa banget malah. Beberapa dosen ada yang beranggapan 'terserah mau dateng ke kelas atau engga, yang penting ngumpulin tugas dan ikut ujian'. Tapi kalau absensi itu penting, sayang juga kan kalau skip kelas. 

Dulu aku bisa banget kuliah sambil aupair selama di Italia, karena kuliahnya masih online dan sudah mendekati libur musim panas. Hostfamku juga support banget kuliahku, kalau aku ada ujian, mereka bener-bener kasih waktu untuk aku belajar, ngga mau ganggu. Kerjaanku juga ngga begitu menyita waktu. Selain aku, ada juga pengalaman temenku yang lain di Paris, yang bisa tetep aupair meskipun harus kuliah tatap muka, karena kerjaannya ngga bentrok dengan jadwal kuliah. 

Jadi pastikan dulu kuliah kamu seperti apa jadwalnya, sistemnya, dan kerjaanmu selama aupair juga bagaimana. Biar bisa seimbangin bagi waktu dan tanggung jawabnya😀 Sebisa mungkin diskusikan sedetail mungkin dengan hostfam dan jelaskan dengan detail juga posisi kamu sebagai mahasiswa.


> CULTURE SHOCK KULIAH DAN AUPAIR

Berdasarkan pengalamanku, kalau baru pertama kali datang ke suatu negara yang kita ga tau sama sekali gimana medannya, itu agak susah untuk aupair sambil kerja karena banyak banget perbedaan antara di Indonesia sama di Italia dan Prancis. Salah satunya, sistem kuliah. Kalau baru pertama kali ke Eropa, khsususnya buat aku pribadi, agak kaget dengan sistem kuliah yang beda antara Indo dan di negara tujuan. Ditambah, tinggal dengan orang lain yang baru dikenal. Jadi kebayang kan, harus cepat dan pintar menyesuaikan diri. Kebetulan di kampusku di Italia, sistem kuliahnya itu nggak wajib absen, kelasnya juga (masih) online. Jadi ya yang penting tetap bisa ngikutin pelajaran aja sih dan bisa ngikutin ujiannya yang variatif, kadang ujiannya oral kadang tertulis. Kalau di kampusku di Prancis, kuliahnya offline dan beberapa dosen ngabsen mahasiswanya, mirip di Indonesia gitu. Jadi yang penting, bisa cepat adaptasi aja sihh.

Ditambah, masalah bahasa. Kita harus beraktivitas dan kuliah pakai bahasa yang bukan bahasa Ibu kita. Misal, waktu di Italia, kuliah pake bahasa Inggris. Sedangkan untuk bertahan hidup sehari-hari, campur sama bahasa Italia. Lalu di Prancis, kuliah dan hidup dengan bahasa Prancis. Meskipun udah pernah belajar bahasa ini sebelumnya, tapi tetep aja, namanya ngobrol sama native plus kuliah pake bahasa asing kan lumayan challenging juga.

Selain itu, penyesuaian budaya dan cuaca juga perlu. Jangan sampai keteteran kuliah dan aupairnya karena masih sulit menyesuaikan diri dengan hal-hal yang baru kita temuin di negara tujuan.


TIPS DARI AKU👌

Sebenarnya, itu sih balik lg ke diri kita, bisa bagi waktu atau engga, soalnya aupair juga udh cukup padet kegiatannya.

Kalo mau ya ada back up lain dari segi finansial, entah itu beasiswa, part time lain, atau dari ortu, jd kalo misalnya ga sanggup aupair sambil sekolah, bisa berhenti aupair.

Btw, di Prancis, visa pelajar dan visa aupair juga beda. Bisa jadi ikutin salah satu dari dua strategi ini:

  1. Aupair dulu, pake visa aupair, sambil cari-cari kesempatan kuliah. Jadi setelah selesai aupair bisa langsung lanjut kuliah
  2. Apply kuliah dulu dari Indonesia, sambil cari-cari hostfam. Nanti berangkatnya pakai visa student. Kalo dirasa masih banyak waktu luang, ya udah, bisa sekolah sekalian aupair

Dua strategi di atas udah aku cobain.

Tahun 2018 aku coba poin 1, tapi aku ngerasa masih belum memungkinkan buat kuliah, akhirnya aku kelarin aupair dan balik ke indo.

Tahun 2021, waktu di Italia, aku jalanin poin 2: kuliah sambil cari hostfam untuk aupair

Kalau ga memungkinkan untuk kuliah sambil aupair, kamu bisa cari kerjaan part time babysitting. Biasanya diperlukan untuk mengantar jemput anak-anak di pagi hari dan sore hari. 

Tapiiii...kalau sekiranya sanggup aupair sambil kuliah, kenapa enggak? Hihi.

Banyak juga kok orang yang bisa kuliah sambil aupair, yang penting konsisten dan semangat! :)






Sabtu, 12 Juni 2021

Mengurus Pre-Enrolment & Visa Studi Italia (CeritaKuliah#3)

Juni 12, 2021 1 Comments
Grottammare, Italia
Sumber: Pribadi


Nyambung dari postingan Cara Daftar Kuliah di Italia & Mengurus DoV (CeritaKuliah#2), setelah mengurus DoV, langkah selanjutnya kita perlu ngurus pre-enrolment. Aku tulis skemanya deh biar lebih jelas:
1. Daftar kuliah dan dapat Letter of Acceptance (surat penerimaan kampus)
2. DoV (penyetaraan ijazah)
3. Pre-Enrolment Online
4. Pre-Enrolment Kedutaan
5. Visa
Jadi di artikel ini aku mau bahas poin nomor 3-4 yaaa.


Pre-Enrolment Online
Namanya juga online, jadi kita cukup ngelakuin pre-enrol yang satu ini lewat suatu website yaitu https://www.universitaly.it/. Waktu kita buka websitenya, ntar bakal muncul tampilan kaya gini:

Beranda Situs Universitaly
Sumber: Pribadi

Pertama kita ganti dulu ya bahasanya ke bahasa Inggris, tinggal klik gambar bendera Inggris di sebelah kanan. Kemudian, di sebelah kanan website, ada menu "International Students 2021", kita tinggal pilih menu itu dan klik "Pre-Enrol Now". Nanti tinggal register, lalu kita akan dapat username. Berhubung aku udah pernah Pre-Enrol di situ, jadi tampilannya kaya gini:

Tampilan Pre-Enrol Application
Sumber: Pribadi

Tapi intinya, Pre-Enrolment Online ini dibagi jadi tiga tahap: 

  1. Step A
    Di sini kita perlu isi data pribadi seperti nama, tanggal lahir, dll. Di tahap ini juga kita perlu ngisi tax code atau dalam bahasa Italianya codice fiscale. Berhubung belum punya, jadi dikosongin dulu juga gapapa. 
  2. Step B
    Kalau udah selesai ngisi data di Step A, langkah selanjutnya adalah Step B. Di sini kita perlu isi data paspor, kampus tujuan di italia, dan dimana kita akan apply visa. Di sini juga kita perlu upload foto background putih (foto visa) dan scan paspor. Untuk scan paspornya, jangan lupa scan halaman depan dan halaman belakang yang ada spesimen tanda tangannya ya. 
  3. Step C
    Nah langkah terakhir ini adalah tempat dimana kita perlu upload berkas-berkas kita seperti ijazah, transkrip, dll termasuk DoV. Makanya, lebih baik di-scan dulu ya dokumen-dokumennya, biar ntar gampang tinggal upload
Kalo kalian ngerasa kesulitan dalam mengisi setiap kolom di Pre-Enrol Online ini, ga perlu khawatir. Kita bisa konsultasi sama Uni Italia. Mereka akan kasih arahan dan penjelasan untuk setiap step yang belum kita pahami. Biasanya juga ada grup whatsapp untuk diskusi tentang pengurusan berkas, termasuk untuk diskusi Pre-Enrol ini. 
Setelah selesai mengisi dan mengupload berkas, tinggal submit deh. Ntar kita tinggal nunggu kabar dari kampus, ada yang cepet ada juga yang butuh beberapa hari sampai dapat kabar. Pokoknya, output dari Pre-Enrol Online ini adalah Summary Receipt kaya gini (gambarnya ada di bawah). Kalo aku sih langsung jadi, sehari langsung dapet Summary Receiptnya. Tapi beberapa temenku di kampus lain, ada yang perlu nunggu sampai beberapa minggu untuk dapat Summary Receipt ini. 
Summary Receipt Universitaly
Sumber: Pribadi


Pre-Enrolment Kedutaan
Untuk Pre Enrollment Kedutaan ini, kita perlu daftar dulu (mungkin karena Covid ya, jadi slot-nya terbatas). Jadi, kita perlu booking dulu (lewat Uni-Italia), nanti kita bakal dikasih jadwal untuk datang ke kedutaan. Pre-Enrol Kedutaan ini nggak bisa diwakilkan alias kita harus dateng sendiri ke kedutaan soalnya kita wajib menandatangani dokumen didepan Diplomat Kedutaan.
Sebelum booking, pastikan kita udah punya Summary Receipt Universitaly ya, karena dokumen ini juga ntar ditanyain. Selain itu, dokumen yang kita butuhin untuk Pre-Enrol Kedutaan adalah:

  1. Dichiarazione di Valore (DoV)
  2. Formulario Uni Italia (sebelum ke kedutaan, kita minta ke Uni-Italia lewat email dan jangan lupa diisi dulu ya)
  3. Form A (minta ke Uni-Italia juga)
  4. Bawa uang Rp1.850.000 untuk bayar Pre-Enrol atau bukti transfer (kalo bayarnya transfer)
  5. Letter of Acceptance (surat penerimaan kampus)
  6. Terjemahan/tradotto ijazah dan transkrip
  7. Foto (background putih, ukuran 3,5cm x 4,5cm), duh maap aku lupa bawa berapa, bawa aja beberapa deh jangan satu yak
  8. Ijazah dan transkrip asli
  9. Fotokopi paspor (halaman depan dan belakang yang ada spesimen tandatangannya, jangan digunting seukuran paspornya, biarin aja di kertas A4 okey)
  10. Fotokopi KTP (jangan digunting juga, biarin aja di kertas A4)

Visa
Deg-degan ngga sih ini tuh tahap terakhir hehe. Jadi tiati ya kalo nyiapin berkasnya, biar ga ditolak, kan sedih kalo ditolak:( huhu. 
Berkasnya aku list di bawah ini yaaa:
  1. Application form Modulo D (Long Stay Visa)
  2. Foto sesuai standar ICAO (background putih, ukuran 3,5cm x 4,5cm)
    Tips: biar aman, fotonya di Jalan Sabang (Jakarta), deket dari kedutaan, di situ udah terpercaya dan udah langganan juga buat orang-orang yang mau bikin visa khususnya visa studi Italia
  3. Paspor asli 
    Tips: perhatiin tanggal expirednya, maksimal expired 1 tahun 3 bulan sebelum tanggal keberangkatan
  4. Fotokopi paspor
    Tips: fotokopi halaman depan dan belakang yang ada spesimen tandatangannya, jangan digunting seukuran paspornya, biarin aja di kertas A4 
  5. Letter of Acceptance alias surat penerimaan kampus
  6. Proof of accomodation alias tempat tinggal kalian ntar dimana
    Tips: booking online aja (bisa booking di website booking.com) selama 1 bulan terhitung dari tanggal keberangkatan. Pilih yang bisa bayar di tempat dan free cancelation biar ntar kecancel sendiri, kan ini booking biar lolos visa doang. Ntar kalo udah dapet visanya, langsung cari kosan aja deket kampus
  7. Asuransi kesehatan dan perjalanan
    Tips: beli dari Sompo Insurance aja, ntar juga direkomendasiin sama Uni-Italia, biayanya sekitar 700 ribuan untuk 3 bulan
  8. Rekening koran atau keterangan menerima beasiswa setara 453€ perbulan atau 5889€ pertahun
    Tips: rekening korannya bisa punya siapa aja kok, misal punya bapak, atau punya paman bibi, yang penting saldo akhirnya sekitar 6000€an biar aman
  9. Fotokopi Dichiarazione di Valore (DoV)
  10. Fotokopi Pre-Enrolment Online dan Pre-Enrolment Kedutaan
  11. Bukti booking tiket pesawat (fotokopi atau asli)
    Tips: bisa beli di agen travel gitu, sekitar 50-150 ribuan, variatif sih. Atau kalo mau gratis kaya aku, bisa booking online di website Emirates atau Thai Airways. Pilih "bayar di tempat", nanti kalo ga bayar juga bakal kecancel sendiri. Ohiya kalo mau pake cara ini, bookingnya sekitar 2 atau 1 hari sebelum apply visa ya, biar bookingannya masih valid. 
Nah udah sih paling itu aja berkas yang dibutuhin dan cara untuk pre-enrol dan juga bikin visa. Kalo aku sih dulu tergolong cepet ya, 2 hari juga visanya langsung selesai dan dikirim ke rumah lewat pos. Ohiya, untuk topik pengurusan DoV, Pre-Enrol, dan Visa juga dibahas di Podcast PPI Italia. Kalo masih ada pertanyaan, bisa kontak aku lewat sosmed atau email di bawah ini yaa. 
Semoga bermanfaat, ci vediamo di artikel selanjutnya :)


Kontak Uni-Italia
Email: indonesia@uni-italia.it
Instagram: @uni_italia_it

Kontak PPI Italia
Email: ppindonesiaitalia@gmail.com
Instagram: @ppiitalia
Podcast: 

Kontak aku (ehehe siapa tau butuh kan)
Email: yunisaw@gmail.com
Instagram: @winiy




Minggu, 25 April 2021

Cara Daftar Kuliah di Italia & Mengurus DoV (CeritaKuliah#2)

April 25, 2021 0 Comments

Sumber: https://id.pinterest.com/pin/51087777001612885/


Nyambung dari postingan sebelumnya, setelah nyari informasi berbagai kampus di beberapa negara, akhirnya pilihanku jatuh ke Italia. Sekarang aku mau lebih fokus berbagi pengalamanku dari mulai daftar sampai bisa diterima di kampusku yang sekarang: Università di Siena atau biasa disingkat Unisi.

Berhubung lumayan banyak yang nanya, kenapa sih Italia? Kok ngga Prancis lagi? Kok di Siena? Kenapa ngga di Milano atau Roma?

Hehehe jawabannyaaaa, karena berbagai pertimbangan:

  1. Italia punya banyak kampus yang cukup oke. Setelah ngecek berbagai kampus di Italia, aku juga nemu suatu jurusan yang sreg sama aku, yaitu jurusan International Accounting and Management dan aku cuma nemu jurusan ini di Unisi. 
  2. Siena itu kota kecil yang cantik!! Menurut aku, kota ini nyaman banget buat tinggal dan belajar. Nuansa Italianya masih berasa banget, tua klasik gimana gituuu dan aku suka hihi. Alamnya juga bagussss, lebih mirip pedesaan sih dibanding kota haha. Pokoknya Siena ini salah satu daerah yang aman dan damai gitu deh. Nilai plusnya lagi (ini paling penting juga buat mahasiswa wkwk) ini kota kecil, biaya hidupnya cenderung lebih rendah dibanding kota lain hihihi
  3. Biaya kuliahnya tergolong murah dibanding beberapa negara lain. Kalau masalah terjangkau atau engganya, itu kan relatif ya. Selama tahun pertama ini, aku masih dibiayai orang tua. Alhamdulillah aku bersyukur banget punya orang tua yang selalu dukung aku selama hal yang aku lakuin itu baik dan positif buat mereka. Kami juga selalu percaya kalo Allah Maha Pemberi rezeki, semoga berkah dan bermanfaat yak investasi ini, dan semoga rezeki kami juga selalu lancar aamiinn!! Oh iya, tuition fee atau biaya kuliahnya selama satu tahun itu sekitar 731€ atau Rp12.700.000 pertahun. Tiap orang biaya kuliahnya bisa beda, tergantung asal negara dan pendapatan orang tua. Mungkin detailnya nanti Insya Allah aku ceritain lagi di postingan selanjutnya yaa
  4. Banyak kesempatan beasiswanya: ada beasiswa pemerintah pusat, pemerintah regional, beasiswa Uni Eropa dan lain-lain. Alhamdulillah juga aku dapat kesempatan untuk jadi salah satu penerima beasiswa itu waktu pas aku udah kesini (udah ke Italia). Nanti detailnya insya Allah aku ceritain juga😁
Oke langsung mulai aja lah. Gimana cara daftarnya?
Eh iya, lupa, biasanya daftarnya itu ada beberapa tipe, diantaranya: 
  1. Daftar beasiswa dulu, baru daftar ke kampus (kalo mau pake beasiswa). Beberapa beasiswa ada yang sistemnya daftar dulu beasiswanya baru kampusnya belakangan 
  2. Daftar kampus dulu, baru beasiswa atau biaya sendiri, terserah

Di sini kasusku itu yang kedua yaa, daftar kampusnya doang. Sebenernya sih, sangat simple dan klasik kawan.... wkwk. Yang penting sabar dan telaten lahhh. Jadi giniiii:


Pertama: Cek website kampus dari jauh-jauh hari

Nah, apa aja sih yang harus dicek?
  1. Persyaratannya apa aja, misal TOEFL/IELTS, motivation letter (motlet), CV, dll. 
  2. Periode pendaftaran kampus, dari tanggal berapa sampai tanggal berapa? Di Unisi sendiri, pendaftarannya itu kalo ga salah sekitar bulan November sampai Februari, pokoknya akhir-awal tahun. Pantengin terus websitenya biar ga kelewat deadline yakkk
  3. Cara daftarnya gimana, biasanya ada website khusus untuk daftar. Kalau di Unsi, daftarnya lewat website ini https://apply.unisi.it/. Dari website ini juga kita bisa cek cara apply-nya gimana, dokumen yang dibutuhin apa aja, dan sebagainya, di menu sebelah kiri (yang warna merah). Bahkan di sini juga kita bisa cek jurusan dan deadlinenya, ada first dan second intake alias pendaftaran gelombang 1 dan gelombang 2 (foto kedua). Yang penting, dibaca dan dipahami. Kalo ada instruksi yang kurang jelas, kita tinggal kirim email ke kampus, bisa email ke internationalplace@unisi.it
Portal Pendaftaran Unisi


Jurusan dan Deadline Pendaftaran



Kedua: Siapin berkasnya dan mulai daftar donggg

Untuk perkuliahan tahun ajaran 2020/2021 yang dimulai bulan September 2020, aku dulu bikin akun di https://apply.unisi.it/ tanggal 22 Desember 2019. Terus aku submit semuanya tanggal 8 Januari 2020, posisinya aku itu udah punya TOEFL IBT, CV, motlet, dan persyaratan lainnya secara umum, tinggal poles edit, nyesuain sama jurusan dan kampus. Alangkah lebih baik kalau udah nyiapin persyaratan ini dari beberapa bulan sebelum tanggal pendaftaran, soalnya nyiapin ini tuh butuh waktu banget. Jangan salah, ngurus paspor aja bisa berminggu-minggu loh, kalo mepet deadline mana sempat nak. Selain itu, kalau udah nyiapin berkas persyaratan ini, kita juga bisa sambil daftar ke kampus-kampus lain. Mirip apply kerja gitu deh, udah nyiapin CV dan cover letter, biar lebih gampang tinggal apply apply aja. 
Kalau cara daftarnya secara detail sih cenderung mudah ya, tinggal ikutin aja setiap petunjuk yang ada di websitenya, upload berkas, kelar deh. Daftarnya mungkin bisa sehari selesai, yang lama itu nyiapin persyaratannya hehe. Oh iya, kalau di Unisi, di akhir pandaftaran ada biaya pendaftarannya sebesar 40€ atau sekitar Rp700.000. Semangat guyssss! 
TIPS: 
PERHATIIN HAL-HAL KECIL YANG KAMU ANGGAP GA PENTING KARENA SEBENERNYA BISA AJA ITU TUH PENTING BANGET!! 
Misalnya aku, dulu aku udah punya paspor dengan nama "Wini Yunisa Andi Arifin". Sementara, berkas aku yang lain kaya ijazah, akte, dll, nama aku tercantum "Wini Yunisa". Ternyata ini jadi masalah kedepannya, sampai akhirnya aku harus buat ulang pasporku, hubungin kedutaan, minta perubahan data dan cetak ulang surat penerimaan ke kampus. Sebel banget kan? Makan waktu dan uang juga tentunya. Jadi plis banget perhatiin hal-hal yang kaya gini daripada ribet lagi nanti kaya aku:')  

Ketiga: Melakukan penyetaraan ijazah atau Dichiarazione di Valore (DoVdi Kedutaan Italia  

Kalo udah dapat surat kaya gini dari kampus, artinya kita udah diterima.

Asikkkk, udah diterima!! Alhamdulillah, tinggal berangkat dong?😂
Hehehe sabar, masih banyak yang harus diurus.
Ada beberapa kampus yang menyertakan interview dalam pendaftarannya. Jadi abis daftar online di website itu, kalau diterima, ada interview lagi. Tapi kalo di Unisi enggak. Cuma kita emang masih perlu melakukan beberapa kali daftar ulang lagi.
Oh iya, Unisi ini tergolong cepet banget loh ngasih pengumumannya. Aku kan submit tanggal 8 Januari, hasilnya keluar tanggal 27 Januari. Ngga nyampe sebulan udah dapet pengumuman.
Selanjutnya, yang perlu kita lakukan adalah menghubungi Uni Italia. Uni Italia itu apa sih?
Jadi, Uni Italia ini adalah center for the academic promotion and orientation of study in Italy. Sepemahamanku, Uni Italia itu semacam badan di bawah Kedutaan Italia yang ngebantu para calon mahasiswa yang mau kuliah dan berangkat ke Italia. Ngga semua negara ada Uni Italianya loh, jadi beruntung lah di Indonesia ada. Mereka bener-bener ngebantu banget proses pengurusan berkas kita sebelum berangkat ke Italia. Nggak bayar pula, gratis tis. Head of Uni-Italia Indonesia Office, Ka Romero, juga ramah dan baik bangettt, ngebantu banget deh pokoknya. Ohiya, informasi lengkap tentang Uni Italia bisa dicek di website mereka http://www.uni-italia.it/it/ atau instagram https://www.instagram.com/uni_italia_id/.
Waktu itu aku ngehubungin Uni Italia lewat email (indonesia@uni-italia.it), lalu mereka kasih rincian persyaratan dokumen untuk penyetaraan ijazah atau Dichiarazione di Valore (DoV):
1. Ijazah & daftar nilai asli dan fotokopi yang telah dilegalisir oleh:
          a. Universitas yang mengeluarkan ijazah;
          b. Kementrian pendidikan (dikti) khusus dari universitas swasta.
          c. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
          d. Kementerian Luar Negeri.   
    Untuk regis buat akun dan mendapatkan antrian online Kementerian, please kindly visit this
    website below. 
    http://legalisasi.ahu.go.id
    http://kemlu.go.id/portal/id/read/186/konsuler/legalisasi-dokumen
2. Surat Keterangan dari Universitas yang menyatakan awal dan akhir periode studi di Institusi
    tersebut (bila pada ijazah atau transkrip tidak tercantum periode studi);
3. Surat permohonan kepada Kedutaan Besar Italia di Jakarta ditandatangani oleh mahasiswa
    dengan menuliskan:
          a. nama depan dan belakang
          b. tempat dan tanggal lahir
          c. status
          d. alamat lengkap dengan kode pos
          e. nama universitas yang dituju
4. Letter of Acceptance dari Universitas Italia atau pertukaran email dengan Universitas Italia;
5. Fotokopi halaman pertama paspor atau KTP.
Kalau semua dokumennya udah lengkap dan udah dilegalisir, dokumen ini kita bawa ke Pusat Kebudayaan Italia atau Istituto Italiano di Cultura (IIC) untuk diterjemahkan ke bahasa Italia, biayanya Rp150.000 per halaman. Nanti setelah diterjemahkan oleh IIC, mereka yang akan kirim berkasnya ke Kedutaan Italia. Kalau DoV-nya udah jadi, ntar kita bakal dikabarin lagi untuk ngambil berkasnya. Prosesnya bisa cepat bisa lama, biasanya sih sekitar satu bulanan.
Oh iya pengurusan DoV ini bisa diwakilkan kok. Jadi kalau kita tinggal di luar kota, jauh dari Jakarta, kita bisa minta tolong sama temen atau keluarga yang ada di daerah Jakarta. Atau, ada juga beberapa agen yang menawarkan jasa pengurusan berkas untuk mengurus DoV. 

DOV
Sumber: google

Belum selesai nih perjalanan kita, soalnya setelah ngurus DoV, masih ada beberapa berkas lain yang perlu diurus, seperti Pre-Enrolment Online, Pre-Enrolment kedutaan, Enrolment Kampus, Visa, dan pemberkasan setelah di Italia. Hehe lumayan panjang ya perjalanannya. Sepengalaman aku sih, butuh sekitar satu tahun untuk nyiapin semua berkas sebelum berangkat. Setelah berangkat juga masih ada beberapa hal yang perlu diurus. Semangat deh pokoknyaaa💪